Asssalammu’alaikum Wr.Wb
Negeri hijau berhiaskan permata berwana – warni bag Zamrud
Memancarkan pesona hingga bermil – mil ke belahan Dunia
Menggoda pasukan penambang berlomba datang dekati sang permata
Pasukan dengan sejuta senjata super hebat nan modern yang siap menggempur
Perlahan namun pasti membantai habis penambang lokal yang kalah alat
Derai air mata mengucur sederas keringat yang harus diperas untuk bertahan dalam peperangan yang seakan tak imbang
Kepada Bpk Presiden yang terhormat, demikian secuil puisi yang menggambarkan keadaan persaingan kami. Begitu besar harapan saya dan seluruh warga Indonesia kepada Bpk. Beberapa tahun yang lalu kami memutuskan memilih anda bukan tanpa rasa takut, namun dihati ada setitik harapan yang kami sematkan diujung pena ketika memilih Bpk sebagai pemimpin kami. Saya dan warga Indonesia yang lain percaya anda adalah sosok cerdas yang mamiliki banyak pemikiran pencerah dan solusi akan segudang permasalahan Negeri ini, terlebih tentang perdagangan bebas. Dengan pendidikan gemilang dan puluhan jajaran menteri serta dewan perwakilan rakyat, sekali lagi kami percaya anda mampu, mampu menyelesaikan permasalahan ini. Tak perlu saya berceloteh atau memaki karena saya yakin anda masih punya mata untuk melihat keadaan kami dan masih memiliki kepekaan hati untuk merasakan penderitaan kami. Itupun terlihat dari kantung mata anda yang kian tebal karena kurang tidur, saya yakin dalam tidur pun anda memikirkan nasib kami.
Saya rasa banyak program yang anda canangkan untuk membantu kami agar bisa bersaing dan mandiri sehingga dapat menunjukkan permata Indonesia yang sesungguhnya. Walaupun terkadang kami pun tak paham dan mungkin juga tidak mengerti mengapa kami bisa kalah bersaing dalam perdagangan bebas yang seharusnya membuka kesempatan untuk mengepakkan sayap bisnis yang dimiliki. Secara sumber daya dirasa tak kekurangan ataukah karena sistem ekonomi dan politik yang tidak memihak pada kami ?. Tolong bantu kami untuk keluar dari ketidak pastian ini. Karena kami harus menafkahi keluarga dan mereka butuh sesuap nasi untuk bertahan hidup.
Tak perlu panjang lebar saya bicara, karena anda pasti sudah jauh lebih tahu dan paham dari saya tentang dampak perdagangan bebas baik positif dan negatifnya. Oleh karena itu, hanya satu pinta kami. Tolong lihat dan pertimbangkan nasib kami dalam penyusunan peraturan kedepan. Sekian dari saya, seorang mahasiswa yang tak begitu pandai mengolah kata namun bermimpi menjadi seorang penulis dan pebisnis. Terimakasih.
Wasalammu’alaikum Wr. Wb.
Tertanda
Janna prafika