Archive | October 2013

18-surat Janna Prafika untuk Presiden terkait #DampakBurukFreetrade

wto

Asssalammu’alaikum Wr.Wb

Negeri hijau berhiaskan permata berwana – warni bag Zamrud

Memancarkan pesona hingga bermil – mil ke belahan Dunia

Menggoda  pasukan penambang berlomba datang dekati sang permata

Pasukan dengan sejuta senjata super hebat nan modern yang siap menggempur

Perlahan namun pasti membantai habis penambang lokal yang kalah alat

Derai air mata mengucur sederas keringat yang harus diperas untuk bertahan dalam peperangan yang seakan tak imbang

Kepada Bpk Presiden yang terhormat, demikian secuil puisi yang menggambarkan keadaan persaingan kami. Begitu besar harapan saya dan seluruh warga Indonesia kepada Bpk. Beberapa tahun yang lalu kami memutuskan memilih anda bukan tanpa rasa takut, namun dihati ada setitik harapan yang kami sematkan diujung pena ketika memilih Bpk sebagai pemimpin kami. Saya dan warga Indonesia yang lain percaya anda adalah sosok cerdas yang mamiliki banyak pemikiran pencerah dan solusi akan segudang permasalahan Negeri ini, terlebih tentang perdagangan bebas. Dengan pendidikan gemilang dan puluhan jajaran menteri serta dewan perwakilan rakyat, sekali lagi kami percaya anda mampu, mampu menyelesaikan permasalahan ini. Tak perlu saya berceloteh atau memaki karena saya yakin anda masih punya mata untuk melihat keadaan kami dan masih memiliki kepekaan hati untuk merasakan penderitaan kami. Itupun terlihat dari kantung mata anda yang kian tebal karena kurang tidur, saya yakin dalam tidur pun anda memikirkan nasib kami.

Saya rasa banyak program yang anda canangkan untuk membantu kami agar bisa bersaing dan mandiri sehingga dapat menunjukkan permata Indonesia yang sesungguhnya. Walaupun terkadang kami pun tak paham dan mungkin juga tidak mengerti mengapa kami bisa kalah bersaing dalam perdagangan bebas yang seharusnya membuka kesempatan untuk mengepakkan sayap bisnis yang dimiliki. Secara sumber daya dirasa tak kekurangan ataukah karena sistem ekonomi dan politik yang tidak memihak pada kami ?. Tolong bantu kami untuk keluar dari ketidak pastian ini. Karena kami harus menafkahi keluarga dan mereka butuh sesuap nasi untuk bertahan hidup.

Tak perlu panjang lebar saya bicara, karena anda pasti sudah jauh lebih tahu dan paham dari saya tentang dampak perdagangan bebas baik positif dan negatifnya. Oleh karena itu, hanya satu pinta kami. Tolong lihat dan pertimbangkan nasib kami dalam penyusunan peraturan kedepan. Sekian dari saya, seorang mahasiswa yang tak begitu pandai mengolah kata namun bermimpi menjadi seorang penulis dan pebisnis. Terimakasih.

Wasalammu’alaikum Wr. Wb.

                                                                                                          Tertanda

Janna prafika

17- Surat A.D. Febrianto untuk Presiden terkait #DampakBurukFreeTrade

wto

Surat untuk presiden
Alasammulaikum
Salam sejahtera untuk Yang terhormat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Saya disini selaku masarakat umum yang hanya ingin menyampaikan keluh kesah saja. Semoga dapat membimbing bapak untuk menjalankan tugas Presiden yang kuradang dari satu tahun lagi dan dapat memberikan sedikit suara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), 5-7 Oktober dan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM WTO) pada bulan Desember mendatang.
Saya tahu kalau kegiatan tersebut bertujuan baik untuk menjawab tantangan situasi dunia yang tengah berada dalam pengaruh krisis keuangan dan ekonomi dunia terutama dalam perdagangan bebas asia pasifik. Tapi apakah bapak mengetahu dampak buruk dibalik perdagangan bebas tersebut.
Maaf bapak presiden yang terhormat. Saya rasa kalau bapak mau benar-benar turun ke masarakat bawah bapak akan mengetahu masalahnya. Akan saya ceritakan kehidupan perdagangan rakyat mayoritas di indonesia ini.
Masarakat kita disini masih banyak yang melakukan berbagai usaha dalam keadaan sesederhana mungkin. Menggunkan alat yang serba sederhana dan dengan segala keterbatasannya. Oleh karena itu laba yang mereka miliki tentunya tidak terlalu banyak. Bahkan karena tidak menghasilkan keuntungan yang besar banyak pedagang yang melakukan kecurangan dengan cara menggunakan berbagai bahan kimia yang seharusnya tidak digunakan seperti yang sering di tontonkan dalam acara di televisi soal kecurangan tersebut.
Yang saya takutkan jika nantinya terjadi perdagangan bebas di Asia Tenggara, dapat dimungkinkan usaha-usaha kecil tersbut dapat berbuat lebih parah dari yang sekarang. Dengan menggunakan peralatan sederhana dan dengan laba yang tak terlalu besar yang saya takutkan mereka akan menggunakan kecurangan yang ahirnya merusak kepercayaan konsumen. Lanjut lagi jika hal itu terjadi dan barang dari luar negri bebas masuk ke Indonesia ahirnya konsumen akan lebih memilih membeli produk dari luar negri.
Dua dampak buruk yang berkelanjutan ini nantinya akan semakin berlanjut jika memang terjadi secara terus-menerus. Usaha kecil akan semakin dirugiakan dan masarakat akan lebih berbelok memilih produk dari luar negri. Akibatnya usaha kecil akan gulung tikar, pengangguran akan semakin banyak ekonami rakyat bawah akan tersendat. Yang jelas Indonesia menurut saya masih belum siap untuk bersaing dengan negara lain.
Mohon bapak dapat mendengarkan curahan hati kecil seperti saya ini. Semoga bapak dapat menerimanya dan memahaminya.
Hormat saya selaku perwakilan rakyat kecil yang tak tersentuh oleh DPR.
A.D. Febrianto

sumber gambar: http://rabble.ca/blogs/bloggers/council-canadians/2013/02/canada-appeals-wto-decision-against-ontarios-green-energy-a

16-Surat Furing Ratnasari untuk Presiden terkait #DampakBurukFreeTrade

fight againt WTO!

Malang, 26 September 2013

Kepada

Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia

Di tempat

Dengan segala hormat Bapak, ijinkanlah saya menyampaikan pendapat saya terkait dengan adanya perdagangan bebas yang sebentar lagi akan mewarnai negara Indonesia.

Setiap kebijakan mempunyai dampak positif maupun negatif. Hanya saja yang menjadi permasalahan, seberapa besar dampak positif memajukan kehidupan bangsa dan seberapa besar dampak negatif meruntuhkan bangsa. Hal tersebut perlu diprediksi kadar mana yang paling mempengaruhi bangsa, apakah kadar yang ditelurkan dari dampak positif atau negatif. Saya rasa dampak yang perlu dikritisi adalah dampak negatif. Hal tersebut bertujuan untuk mengontrol sekaligus meminimalisir hal- hal yang sifatnya krusial, utamanya untuk kehidupan rakyat. Pada dasarnya Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dengan kondisi geografis yang sangat strategis. Namun, sayangnya banyak sekali bahan mentah dari sumber daya alam Indonesia yang justru diekspor untuk diolah menjadi bahan yang siap pakai dan pada akhirnya di impor kembal ke Indonesia. Apabila dikaitkan dengan banyaknya impor produk di Indonesia sementara sifat rakyat Indonesia yang konsumtif terhadap barang- barang tersebut, disertai dengan minimnya teknologi serta kurangnya sumber daya manusia yang kreatif terhadap pengolahan sumber daya alam negeri, diperparah dengan banyaknya perusahaan asing yang telah merajai negeri, maka mungkinkah perdagangan Indonesia bersaing dengan adanya perdagangan bebas ?

Saat ini telah banyak rakyat Indonesia yang memilih jalan untuk mencari penghidupan di negara tetangga sebagai TKI. Hal tersebut dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan serta tidak mampunya bersaing di negara sendiri. Dengan adanya perdagangan bebas, apakah menjamin rakyat termotivasi untuk meningkatkan kualitas perdagangan, yang diikuti dengan terbuka lebarnya lapangan pekerjaan?. Apakah tidak menutup kemungkinan dengan adanya perdagangan bebas rakyat malah gulung tikar karena mungkin kalah murah dan kalah mutu sehingga pemegang perekonomian beralih kepada pihak luar. Dampak pengiring yang lain, hanya sekian persen rakyat yang ikut berkontribusi terhadap perdagangan bebas tersebut, berkedudukan di level menengah ke bawah atau dalam artian bukan pemegang kunci perekonomian di Indonesia.

Terkait dengan kalah murah dan kalah mutu, hal tersebut dapat diibaratkan sebagai kumpulan batu pasir, ada yang biasa, ada yang berkilau. Hal yang biasa terjadi adalah ketika orang lebih menyukai batu yang berkilau, maka batu yang biasa hanya dipandang dengan sebelah mata. Begitu juga dengan produk yang kalah mutu atau kalah murah, maka bisa jadi tidak akan diperdulikan oleh masyarakat konsumtif, hingga akhirnya hilang dari peredaran. Dan sebaliknya produk yang lebih berkualitas dengan polesan teknologi yang canggih akan banyak memikat masyarakat konsumtif.

Sehubungan dengan adanya perdagangan bebas, apakah tidak sebaiknya dikuatkan dulu pondasi perekonomian negeri, disejahterakan dulu rakyat dengan menciptakannya lapangan pekerjaan, dioptimalkan kreativitas rakyat untuk mampu mengolah sumber daya alam negeri, dimajukan teknologinya, sehingga rakyatpun akan selalu bangga dan mencintai produk dalam negeri. Hal yang selalu menjadi ketakutan ketika rakyat menjadi terasing dan terpuruk di negeri sendiri dengan merajainya perdagangan bebas. Tidak dapat dipungkiri, karena semua kebijakan nantinya akan berimbas kepada rakyat dan untuk rakyat baik dampak positif maupun dampak negatifnya.

Hormat saya

Furing Ratnasari

Mohon dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, demi rakyat itu yang utama Bapak.

 

ket: sumber gambar http://kawansekerdja.blogspot.com/2013/08/menjelang-ktm-wto-ix-bali-desember-2013.html

15-Surat Hamidah Tri Handayani untuk Presiden terkait #DampakBurukFreeTrade

free trade_greed

Kepada :

Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia

Di  Istana Kenegaraan

Jakarta

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terhormat, melalui surat ini perkenankanlah saya menyampaikan pendapat mengenai “Dampak Buruk Perdagangan Bebas”.

Seperti yang kita ketahui, perdagangan merupakan salah satu sektor terpenting dalam menunjang pendapatan ekonomi masyaarakat Indonesia. Rata-rata penghasilan rakyat Indonesia diperoleh dari sektor perdagangan. Sudah banyak produk masyarakat Indonesia yang merambah dunia internasional, namun tak sedikit juga yang kalah bersaing di negeri sendiri dengan produk luar negeri.

Hal ini dikarenakan banyaknya konsumen yang beranggapan produk-produk buatan luar negeri lebih berkualitas dibandingkan dengan produk lokal dan harganya yang lebih murah. Dengan adanya perdagangan bebas baik itu ASEAN-China FTA maupun AFTA, sangat dikhawatirkan produk-produk lokal Indonesia akan kalah bersaing dan menyebabkan produksi menurun bahkan industri-industri kecil menjadi gulung tikar.

Di Indonesia sendiri dirasakan sulit untuk mencari lapangan pekerjaan baru. Apabila banyak industri yang gulung tikar, bisa dipastikan banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja yang berakibat menjadi kenaikan jumlah pengangguran di Indonesia.

Bisa kita lihat kenyataan yang telah ada saat ini. Misalnya neraca perdagangan non migas Indonesia baik dengan Australia dan New Zealand selalu negatif. Artinya tanpa perdagangan bebas pun, Indonesia lebih banyak mengimpor barang dari kedua negara tersebut.

Kemudian dari perdagangan bebas ASEAN-Cina berdampak kepada tidak seimbangnya neraca perdagangan antara Cina dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. China lebih menguasai perdagangan karena produktivitas tenaga kerja yang tinggi dan massal. Di saat bersamaan negara China agresif mendorong ekspor ke luar negeri dengan kebijakan yang bersaing. China menerapkan tarif pajak hingga nol persen. Hal ini akan menekan harga ekspor. Dengan demikian bisa kita lihat bahwa konsumen Indonesia lebih banyak memilih membeli produk China yang harganya lebih terjangkau ketimbang produk lokal.

Demikian surat ini saya buat, apabila banyak kesalahan yang saya tulis saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih saya sampaikan atas kesempatan yang telah diberikan untuk menulis surat ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam hormat,

Hamidah Tri Handayani

14-Surat Ika Anggraini untuk Presiden terkait #DampakBurukFreeTrade

WTO_Posterlowres

            Bicara mengenai perekonomian Indonesia tak pernah ada habisnya, karena Indonesia adalah negara yang peka terhadap keadaan tersebut. Salah satunya masalah perekonomian yang sedang kita hadapi adalah perdagangan bebas. Perdagangan bebas adalah sebuah keadaan dimana negara menyerahkan segala peran ekonomi kepada pihak swasta. Beberapa kegiatan pihak swasta yang ingin menggalakkan perekonomian tersebut adalah KTT APEC dan KTM WTO. APEC ( Asia-Pacific Economic Cooperation ) adalah organisasi ekonomi swasta yang akan datang ke Indonesia untuk mendeklarasikan program perekonomiannya di tahun 2013 ini dengan Indonesia sebagai tuan rumah ( Bali ) pada 5-7 Oktober 2013. Ini adalah kunjungan ke 21.

KTT APEC yang mengusung tema “Reslient Asia Pacific, Engine of Global Growth” yaitu guna menjawab tantangan negara yang berada dalam pengaruh krisis keuangan dan ekonomi dunia. APEC melandaskan kerja sama yang dibangun pada tiga pilar, yaitu: liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitasi bisnis, dan kerja sama ekonomi dan teknik (ECOTECH).

Memang Indonesia patut bangga karena Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah APEC. Agaknya makna landasan APEC diatas bisa dimaknai ambigu, karena secara tidak langsung Indonesia dimasuki perekonomian swasta yang tentunya banyak juga dampak negatifnya diantaranya adalah lumpuhnya peran Indonesia, hilangnya lapangan kerja bagi masyarakat.

Tidak itu saja, bisa saja pihak swasta memanfaatkan keadaan ini untuk menduduki perekonomian Indonesia. Mendorong investasi asing untuk menaruh sahamnya disini, tetapi berpikirlah pasti itu hanya menguntungkan satu pihak saja. Ekonomi di Indonesia ini berasakan demokrasi masyarakat, masyarakat tak menginginkan yang berbelit-belit.

Mereka hanya menginginkan bagaimana Presiden RI dan jajarannya mau mendengarkan aspirasi mereka. Hal itu bisa diwujudkan dengan pemerataan lapangan kerja, dan yang lebih bagusnya lagi jika pihak swasta mau memberikan pekerjaan dan pelatihan-pelatihan yang dapat mendasari kemampuan mereka. Disamping itu KTT WTO. WTO ( World Trade Organisation ) juga ingin melakukan hal yang sama, dampak positifnya untuk mengurangi angka kemiskinan serta menciptakan kesempatan kerja. Dan sekarang akan kita bahas kembali, saya setuju karena dapat mengurangi kesenjangan sosial. Tetapi apakah kalimat tersebut sudah terealisasi, contohnya saja di kota-kota besar masih ada pemulung botol air mineral yang itu sama sekali tidak mencerminkan kesuksesan yang baik di bidang ekonomi.

Selain itu PT Freeport, perusahaan swasta yang menggali keindahan alam papua, jatuhnya banyak karyawannya menandakan betapa buruknya relasi hubungan antara pemilik perusahaan dan karyawannya. Mengapa kita harus sibuk dengan kegiatan yang belum tentu sesuai dengan hati masyarakat ? Masih banyak cara lain yang dapat kita tiru seperti negara Jepang yang sangat mencintai produknya. Yang saya takutkan adalah, hak-hak masyarakat yang seharusnya ada di tangan mereka, kemudian hilang dan tak terdengarkan. Peningkatan kesenjangan sosial selalu terjadi, saya berpendapat bahwa kita harus bergerak secara rasional memberdayakan masyarakat, mengembangkan UKM agar menjadi pusat perhatian dunia.

Saya yakin Indonesia pasti bisa, kita rangkul bersama satu tujuan ini. Jepang, negara yang memiliki luas daerah yang lebih kecil dari Indonesia saja mampu membuktikan pada dunia. Boleh adanya perusahaan asing atau swasta tetapi agaknya harus disesuaikan dengan keadaan masyarakat Indonesia, saya setuju jika pihak asing ini turut mempromosikan UKM atau perusahaan dalam negeri dalam KTT APEC dan KTT WTO. Agar Inndonesia bisa satu langkah lebih maju.

13-Surat Noor Azasi untuk Presiden terkait #DampakBurukFreeTrade

Jakarta, 29 September 2013

free trade_greed

Kepada Yth. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono,

Presiden Republik Indonesia

Di-

Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Salam sejahtera, teriring doa semoga kita semua berada dalam lindungan Allah SWT, terutama saat menghadapi krisis dan bencana yang datang silih berganti.

Saat Gunung Merapi, bapak telah menunjukkan perhatian begitu dalam dengan berkantor di Yogyakarta. Alam telah memberi sinyal melalui gunung-gunung yang meletus, banjir-longsor membludak, lautan tsunami, sungai-sungai makin dangkal, hutan tergerus habis. Indonesia telah terperangkap dalam bencana moral dan bahaya akibat korupsi yang merajalela dan monopoli korporat atas penguasaan hutan, laut dan sumber daya alam yang makin menggila.

Kini negara kembali akan menghadapi bencana dan bahaya besar. Sepanjang tahun 2013 ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), 5-7 Oktober  dan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM WTO) pada bulan Desember. Sebuah bentuk penegasan dukungan terhadap perdagangan bebas. Belum lagi lapangan kerja, yang sebentar lagi tampaknya hanya akan menjadi ladang empuk para expatriate.

Apakah Bapak tidak menyadari, melalui perdagangan bebas ini, APEC maupun WTO telah melucuti peran negara? Peran negara dibatasi hanya untuk menjamin agar mekanisme pasar berjalan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Mengiringi perdagangan bebas, ditetapkan juga sejumlah peraturan perundang-undangan mengenai paten dan hak cipta yang merupakan bentuk proteksi perusahaan besar atas produk mereka, termasuk produk yang dihasilkan melalui pencurian warisan budaya bangsa ini.

Tahun 2008 lalu, seorang perajin perak Bali dituntut 2 tahun penjara oleh PN Denpasar karena dituduh menjiplak motif perak yang telah dipatenkan oleh Warga Negara Amerika John Hardy, yang juga pebisnis perak di Bali. Belum hilang pula dari memory, belasan petani Kediri, Tulungagung, Pare, dan Nganjuk ditangkap polisi karena mengembangkan dan mengedarkan benih jagung hibrida pada periode 2000-2010. Benih dan peralatan penangkar benih milik mereka disita dan tidak dikembalikan hingga saat ini. Pengadilan akhirnya memutuskan mereka bersalah karena dianggap melakukan tindak pidana “melakukan budidaya tanaman tanpa izin” sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Sistem Budidaya Tanaman.

Tak ada jalan lain bagi Bapak sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, demi melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk melakukan evaluasi atas sikap dukungan selama ini terhadap Perdagangan Bebas, baik itu yang berbaju APEC, AFTA, maupun pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Yakinlah, bila mau, ”Bersama Kita Bisa Berdikari!!!”

Salam takzim,

Noor Azasi

This entry was posted on October 21, 2013. 1 Comment

12-Surat Alkindi Mahdalian untuk Presiden terkait #DampakBurukFreeTrade

free trade_greed

Kepada : Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia
Dengan Alamat :

SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Jl. Veteran No 17 – 18
Jakarta 10110

Dengan hormat,

Dengan teriring doa semoga Bapak Presiden selalu dalam keadaan sehat Waf Afiat serta mendapatkan perlindungan Allah SWT dan diberi kekuatan , Hidayah dalam menmimpin bangsa ini. Amin.

Pada tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), 5-7 Oktober  dan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM WTO) pada bulan Desember. Merupakan event yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, sebagaimana kita ketahui APEC dan WTO merupakan media yang digunakan untuk mempromosikan perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi pihak pemilik modal, tetapi merugikan bagi Negara khususnya bagi Rakyat, akibatnya yang mengendaliakan harga bukan pemerintah tapi pemilik modal, hal ini lah yang menyebabkan kenaikan harga yang melonjak tajam, dengan surat ini saya pribadi mewakili rakyat Indonesia berpesan kepada bapak presiden agar dapat mengatur kebijakan pasar bebas,  yang mana produk dalam negeri yg lebih diprioritaskan, daripada produk negara lain. Produk Indonesia tidak kalah hebatnya dengan produk luar Negeri, kualitasnya sama. Jadi dengan surat ini saya berpesan kepada Bapak Presiden manfaatkanlah dahulu yang ada di Negara kita daripada mengikuti perdagangan bebas.

Demikian surat ini kami sampaikan,mohon berkenan bapak presiden untuk mengabulkannya. Dan kami sampaikan terima kasih.

Prabumulih, 25 September. 2013

                        Pemohon
 

Alkindi Mahdalian

11-Surat Aisyah Sariasih untuk Presiden terkait #DampakBurukFreeTrade

free trade_greed

 

 

Just open your heart Mr. President

 

Bapak presiden yang terhormat,bagaimana kabar Anda? Semoga Anda dan keluarga senantiasa dilimpahkan karunia sehat dan keberkahan dalam setiap hari yang Anda dan keluarga lalui, agar senantiasa bisa mengurusi kami, para rakyat yang dari hari kehari selalu diuji oleh naiknya harga bahan kebutuhan pokok. Saat saya menulis surat ini, bertepatan dengan hari Tani nasional. Dan ketika saya mencoba mengingat wajah-wajah para petani kita, ada yang terasa sesak di dada ini, wahai Bapak.

Saya sangat menyadari, bahwa negara kita ini sangat luas, penduduknya banyak, terbukti kita menduduki peringkat ke-3 negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Tentu saja, urusan mengurus rakyat dan mensejahterakannya bukanlah perkara yang mudah bagi Bapak. Saya paham, sangat paham. Karena untuk menjelajahi negeri ini, saya masih butuh banyak menabung, karena biaya yang dikeluarkan tentu tidak sedikit.

Bapak presiden, beberapa waktu lalu negera kita diguncang dengan naiknya harga barang kebutuhan pokok. Beras, bawang merah, bawang putih, cabe, bahkan kedelai yang menjadi bahan untuk membuat tempe dan tahu yang menjadi lauk pilihan banyak masyarakat mu, yang sudah tidak lagi mampu membeli lauk yang lainnya, seperti telur, daging ayam, apalah lagi daging sapi. Kenapa semua ini bisa terjadi wahai Bapak?

Ribuan hektar lahan pertanian di negara kita, ribuan sarjana pertanian yang bangsa ini miliki, tidakkah cukup itu untuk membuat negara kita bisa mandiri dalam hal pangan? Wahai Bapak Presiden, siapakah yang sebenarnya diuntungkan dengan kebijakan import ini? Kami, para konsumen tidak bangga dengan barang import yang pemerintah datangkan, rasanya tidak cocok dengan lidah kami. Para petani, apa lagi mereka. Kenaikan harga kedelai beberapa waktu lalu tidak lantas membuat mereka bahagia, karena nyatanya harga mahal itu bukan untuk hasil tani mereka. Bapak Presiden, apakah Bapak memikirkan semua ini?

Saya hanya minta, Bapak Presiden bijak dalam mengambil kebijakan. Ambil kebijakan yang berpihak pada rakyat. Pahamilah apa yang rakyat kecil rasakan, just open your heart, Mr. Bukan mobil mewah yang kami butuhkan, apalagi mobil import. Tapi, yang kami butuhkan adalah harga barang kebutuhan pokok yang murah, dari hasil tanah negeri kita sendiri. Agar kami tidak lupa dengan rasa pangan dari tanah sendiri, agar petani negeri ini sejahtera dalam hidupnya.

Sebelum keran perdagangan bebas benar-benar dibuka, kita harus kuat dulu. Jangan sampai serangan barang-barang impor mematikan para petani dan pengusaha dalam negeri. Masyarakat terancam oleh pangan yang tidak aman, yang akhirnya penyakit semakin bermacam-macam.

Semoga Anda menanggapi apa yang saya tulis, Bapak. Hanya ini yang bisa saya lakukan sebagai masyarakat yang menyayangi pemimpinnya. Tidak lupa, do’a yang tak henti saya panjatkan untuk keselamatan dan kesehatan Bapak selama Bapak menjalankan amanah sebagai presiden untuk beberapa bulan ke depan. Semoga bangsa yang besar ini bisa mandiri dengan apa yang dipunyai. Saya yakin, Bapak juga harus yakin.

 

Salam hangat dari salah satu warga mu, Bapak….

Aisyah Sariasih

10-Surat dari Roch Aksiadi untuk Presiden terkait #DampakBurukFreeTrade

free trade_greed

Kepada

Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia

Dr. Susilo Bambang Yudoyono

Di Tempat

 

Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri saya,

Nama                           : Roch Aksiadi

Alamat                        : Perum Legok Permai Blok xxx/xxx Legok Tangerang Banten

(untuk alasan privasi dan keamanan penulis, alamat disamarkan)

Pekerjaan         : Guru

HP.                  : 08131672xxxx

(untuk alasan privasi dan keamanan penulis, nomor handphone disamarkan)

Bersama surat ini saya sebagai warga negara Indonesia , akan sedikit memberikan coretan ini kepada bapak. Mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT APEC dan KTM WTO di tahun 2013 ini, yang semuanya akan mempromosikan perdagangan bebas. Hal ini tentunya sebagai momen yang sangat penting untuk menunjukan bahwa Bangsa Indonesia telah siap mengikutinya. Namun dibalik itu semua Bapak juga harus ingat dan melihat ke belakang beberapa menit saja. Apa yang terjadi disana? Para petani banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan, para nelayan tidak mendapatkan hidup yang layak, pekerja buruh banyak yang mengalami gangguan jiwa. Semua itu adalah masalah….

 

Nah, masalah tentunya ada penyelesaiannya. Penyelesaiannya tidak cukup sehari, dua hari, 1 bulan, 1 tahun…. atau bahkan 10 tahun pun belum selesai. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah banjirnya produk luar negeri ke pasaran indonesia, yang membuat produk dalam negeri terlindas dan tidak jarang mereka menggulung tikar usahanya. Ternyata, tidak hanya produk yang membanjiri permukaan Negara Indonesia ini, namun tenaga jasa juga ikut berbondong-bondong menyerbu Negara Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik daripada dinegara asalnya.

 

Bapak Presiden yang Terhormat, dalam kesempatan nanti di KTT APEC dan KTM WTO, saya berharap bapak dapat memberikan ide-ide yang cemerlang untuk membangun Bangsa Indonesia. Ide-ide tersebut diantaranya kalau boleh saya usulkan yaitu:

  1. Negara Indonesia akan berperan aktif mengikuti pasar bebas, namun harus mengikuti aturan yang ada di Negara Indonesia
  2. Indonesia Turut serta menentukan kebijakan Pasar Bebas yang akan berjalan
  3. Mengutamakan kepentingan rakyat kecil dengan berbagai cara
  4. Selalu Merujuk pada kemakmuran Rakyat Indonesia

Bapak Presiden yang kami Muliakan, disamping hal tersebut diatas, saya berharap Negara Indonesia harus bersikap tegas dengan dasar pada ide-ide yang telah disusun pada KTT APEC dan KTM WTO, karena saya sangat yakin Negara Indonesia merupakan negara besar yang patut diperhitungkan.

 

Demikian surat ini saya sampaikan kepada Bapak, apabila ada tutur kata yang kurang berkenan pada Bapak, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya

 

Terima Kasih,

 

 

Hormat Saya,

Roch Aksiadi

09-Surat Hastira Soekardi untuk Presiden terkait #DampakBurukFreeTrade

free trade_greed

Cirebon, 24 Sepetember 2013

 

Kepada Yth

Bapak Presiden RI

Di

Tempat

 

 

Dengan Hormat,

Yth Bapak Presiden, saya tulis surat berbentuk puisi ini, agar Bapak bisa memahami bahwa perdagangan bebas  mempunyai dampak negatif bagi masyarakat luas terutama bagi masyarakat miskin.Mudah-mudahan dengan membaca uisi ini bapak bisa mempersiapkan kami agar siap mengahdapi perdagangan bebas

 

Saat ini bisa kulihat , banyak barang-barang impor terpajang di etalase toko, di pasar-pasar buah tergantung buah impor  berwarna-warni

Saat ini bisa kulihat, orang lebih suka dengan barang inpor…..mengapa….mengapa……….murah ..murah dibanding barang yang sejenis.

 

Tahukah…..banyak buah impor membanjiri negara ini ,kemana buah lokal???? Banyak yang menghilang di pasaran bahkan buah lokal ada yang sudah langka di pasaran atau di daerah penghasilnya…….

Tahukah…lihat tekstil impor mentereng di etalase toko-toko modern, tapi mana tekstil buatan anak negeri……kalah bersaing dengan buatan impor.

Tahukah…lihat gula impor lebih manis daripada gula lokal, petani menjerit-jerit karena hasil jerih payahnya sia-sia….

 

Lihat, ketika kita tidak siap dan belum dipersiapkan untuk menghadapi pasar bebas, akibatnya apa….lihat persaingan menjadi tidak sehat…..

Tolong,…berilah kesempatan bagi pelaku di dalam negri agar mereka siap bersaing….siap hadapi tantangan persaingan dunia ini…..

Kalau pelaku tidak dapat bersaing dengan barang luar maka pertumbuhan ekonomi akan semakin rendah……akan banyak pengangguran terjadi……..banyak hal yang akan terjadi bila banyak yang nganggur…..kejahatan….kemiskinan….menanti….

Lihat….kita akan selalu tergantung dengan negara lain karena semua barang berasal dari impor…..

 

Tolonglah kami….siapkanlah kami….bagaimana dengan pertanian kita, dengan industri kita……

Bila belum siap…pikirkanlah rakyat ini…..jangan perdagangan bebas ini menyebabkan barang-barang produksi dalam negri terganggu……tolonglah kami …..kami butuh hidup makmur di neagra kami sendiri.

 

Salam dari Anak Negeri